Selasa, 11 Februari 2014

Keteladanan Rasulullah SAW sebagai suami


Membina Rumah Tangga Harmonis
Oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari

Rumah tangga yang bahagia dan harmonis merupakan idaman bagi setiap mukmin. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi teladan kepada kita, mengenai cara membina keharmonisan rumah tangga. Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang paling baik. Dan seorang suami harus menyadari, bahwa dalam rumahnya itu ada pahlawan di balik layar, pembawa ketenangan dan kesejukan, yakni sang istri. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

الدُّنْيَاكُلُّهَامَتَاعٌ, وَخَيْرُمَتَاعِالدُّنْيَاالزَّوْجَةُالصَّالِحَةُ

Dunia itu penuh dengan kenikmatan.Dan sebaik-baik kenikmatan dunia yaitu istri yang shalihah.

Teladan Rasulullah Sebagai Panglima Perang


NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI PANGLIMA PERANG

Nabi Muhammad senantiasa mendapat ancaman bahkan upaya pembunuhan dari orang-orang kafir yang menentang dakwahnya. Namun demikian, pengikut Muhammad yang sedikit ketika itu senantiasa membela beliau hingga ke medan peperangan. Mereka rela mati demi membela Nabi Muhammad.
Sejarah telah mencatat kejeniusan dan kehebatan Rasulullah sebagai panglima di bidang militer dan strategi perang, yang tak tertandingi oleh Panglima perang manapun, siapapun dan dalam perang apapun, serta pada waktu kapanpun, baik pada masa lalu, sekarang maupun yang akan datang. Dan fakta-fakta menunjukkan bahwa Rasulullah Sang Panglima telah mempelopori dan menerapkan seluruh “Principles Of War” yang hari ini menjadi rujukan setiap Panglima perang dan tentaranya.
Dari peperangan yang banyak itu, yang paling terkenal hingga sekarang adalah Perang Badar, yakni peperangan antara 300 tentara pimpinan Muhammad melawan 700 tentara kafir Mekah (H.G. Wells, The Outline of History, 1949). Kemenangan yang diraih dalam Perang Badar ini--sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an--tidak terlepas dari bantuan dari 3.000 malaikat yang secara khusus diturunkan oleh Allah dari langit untuk membantu tentara pimpinan Muhammad.

Contoh Soal Narrative


TEXT 1

One morning, one of the witch’s friends came over to visit. When she looked around the room, she said ,”Your house is ugly. My house is more beautiful than yours, and the walls are brighter.” The witch was very angry when she heard this and she shouted, “Get out of my house! And don’t ever come back here!”
            After her friend left, the witch looked around her house and she said to herself, ”My friend was right. My house looks ugly and the paint is faded. I have to repaint it.” Then she went to the shop and bought a can of paint.
            After lunch she started to paint, and she worked very carefully. In the afternoon she finished the lower part of her house. When she wanted to start painting the upper part she found out that she couldn’t reach it. Then she got an idea,” I will use my magic broom!” She shouted, ”Broom, oh my broom, turn into a paint brush and paint my walls!”
            Suddenly the broom turned into a paint brush and started to paint the upper walls. It worked very fast, in ten minutes all the minutes all the jobs all was done. The witch was very happy.

1.   Why was the witch angry with her friend?
a. She scolded her that her house was ugly.
b. Her house needed painting.
c. She asked to get out of her home.
d. She never came back again.
e. She looked around the witch’s room.

2.   Why did the witch’s paint the upper part?
a. She never painted it.
b. The paint is faded.
c. She bought a can of paint.
d. Her friend is right.
e. Her friend’s house was more beautiful.

Contoh Naskah Ludruk- Tak lamar karo biskuit


                Surti mlayu melbu omah. Raine ditutupi soale mari nangis. Nang mburine Yati meloki
Mak       : lho, lho.. lapo arek iku? Heh! Lapo Surti iku?
Yati        : biasa, arek enom. Mari putus karo Parman.
Mak       : opo? Parman tukang soto seng duwe bojo 5 iku?
Yati        : 10 kok! Eh 11 seh. 12 paling. Tapi duduk Parman seng iku.
Mak       : oalah. Ngageti ae. Wes ndang moleh. Doleki mbokmu, dikongkon mijeti pakmu
Yati        : iyo, iyo. Assalamualaikum.
Mak       : waalaikumsalam.
                Sakwise Yati ngaleh, onok tukang biskuit lewat.
Tejo       : biskuit biskuit!
Mak       : nduk! Ga tuku biskuit ta?
Surti      : yoo. ( mlayu nang ngarep)

Rabu, 05 Februari 2014

PLI (Pondok Liburan Intensif)

Buat adik-adik SD/MI-SMP/MTs Yang bingung liburan semester 2 mau kemana AYO ikutan Kegiatan selama Liburan di Pondok Pesantren Sunan Ampel Jombang PONDOK LIBURAN INTENSIF (PLI).

Yaitu kegiatan belajar bersama yang tentunya berkaitan dengan Keagamaan, kegiatan ini berlangsung 10 hari dari tanggal 24 Mei- 3 Juli, pokoknya seru deh...
biayanya 235.000, INFORMASI LEBIH LENGKAP LIAT BROSUR INI YA Atau Hub. 085712063100/085727610476 dan bisa juga datang langsung ke Pondok Pesantren Sunan Ampel di Jl. Jaksa Agung Suprapto no. 14 Jombang (BARATnya KEBUN ROJO) 

Makasih....

"Nabung mulai sekarang Yuk... biar bisa ikutan PLI  "

Senin, 11 November 2013

Hal yang Bisa Kami Dapat dari Catatan Kecil untuk Andalas




-         Dari point satu, kita dapat menyimpulkan bahwa Kita harus bekerja sama dalam mengerjakan suatu tugas. karena pekerjaan kita akan lebih mudah jika ditanggung bersama. Seperti di andalas, jika sengsara satu, sengsara semua, senang satu senang semua. Karena kami andalas!
-         Dari andalasjoe kami mendapat pembelajaran, seperti  kekompakan,  percaya pada teman, karena kita tidak hidup sendiri, sebuah keberanian berbicara untuk mengunkapkan pendapat. Yang paling penting di andalas joe ini kita mendapat arti sebuah kekeluargaan. Selain itu, kita bisa lebih mengenal orang-orang sekitar kita, lebih tepatnya teman kita menjadi lebih akrab.
-         Dari point lima kami simpulkan bahwa tulisan tersebut ditaruh di blog agar kita lebih mengenal IT, tidak hanya belajar manual seperti orang jaman dahulu. Selain itu, agar kita lebih berusaha untuk mengerjakan suatu tugas.

Minggu, 10 November 2013

Inspirasi supaya disayangi orang lain

Sering kali tanpa kita sadari orang lain menjauhi kita. Bahkan kadang itu adalah teman terdekat kita sendiri. apa yang harus kita lakukan? Oke.. Tenang dulu.. Mari kita intropeksi diri. Inilah beberapa cara untuk diterima di masyarakat.

Salah satu cara agar disayangi orang lain adalah jangan menginginkan apa yang orang lain miliki. Sering sekali bukan, kita menginginkan apa yang orang lain miliki? Sebaiknya kita iri kepada mereka. Karena Tuhan itu adil, yang kita miliki pun belum tentu orang lain mempunyai juga. Maka kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki.

Cara kedua, kita harus mengerti ciri atau karakter orang-orang di sekitar kita. Cara megerti sifat ini adalah dengan berinteraksi dengan mereka. Namun kita harus berhati-hati ketika kita berinteraksi. Jangan kita langsung bertanya, "kamu itu kayak gimana sih?", karena itu adalah cara yang salah. Kita lihat bagaimana dia berinteraksi, atau kita lihat pergaulannya (karena pergaulan bisa menularkan karakter).

Cara ketiga, berhati-hati dalam berkomunikasi. Bisa jadi lawan bicara kita salah menerima maksud kita (salah paham). Jadi kita harus sebisa mungkin memberi isyarat yang jelas kepada lawan bicara kita.

Cara keempat, kenali lawan bicara kita. Cara ini berbeda dengan cara kedua. Cara ini maksudnya dengan siapa kita berkomunikasi. Yang saja maksud lebih tepatnya, "kesopanan". Sering kali lawan bicara merasa tersinggung ketika kita berbicara tidak sopan kepadanya. Adapun yang harus lebih kita sopani: guru, orang tua, orang yang lebih tua dari kita, oranng yang jabatannya lebih dari kita, dan orang yang kita rasa pantas untuk dihormati.

Cara kelima, ingatlah bahwa kita makhluk sosial. Artinya kita harus mengingat bahwa di sekitar kita ada manusia lain. Bukan hanya mengingat. Maksudnya kita tidak boleh egois.

Cara keenam, kita harus jujur. Hendaklah kita jujur. Buatlah dirimu sebisa mungkin bersifat jujur dalam tindakan mau pun ucapan. Bila ada orang yang sudah mempercayai kita, jagalah kepecayaan itu. Dan bila berjanji janganlah mengingkari.

Cara ketujuh, jangan ajak orang untuk menggosip. Karena hal itu akan merenggangkan hubungan kita dengan orang-orang sekitar kita.

Cara kedelapan, jangan berbicara berlebihan dan pamer. Orang akan bosan ketika apa yang kita bicarakan selalu sama dan tidak ada artinya. Dan orang juga akan tidak suka jika kita membicarakan kehebatan kita dengan nada pamer.

sudah dulu ya, kapan-kapan dilanjut. :)